Facebook

(Mario Teguh)

A person who is looking for happiness outside of himself, will find that happiness belongs to other people.

Ustadz Imam

Rawat dan jagalah Qur'an,Maka ia akan menjagamu..

Angga Eka Prasetya

Wanita pertama yang paling berhak atas cinta suci anaknya adalah Ibu

Albert Einstein

Salah satu tujuan terciptanya waktu adalah agar semuanya tak terjadi sekaligus...

Powered By Blogger

Rabu, 30 November 2011


Asimptot
Grafik Fungsi Pecah Rasional
*)Definisi Asimptot
Asimptot adalah garis lurus yang didekati oleh grafik fungsi
Untuk mencari asimptot sebenarnya mudah dan jangan bingung,asalkan sering latihan pasti semua jadimudah

Problem : Cari Asimptot Datar dan Asimptot Tegak dan buat grafiknya
Steps :
1.  Cari titik diskontinu
 2. (Asimptot Tegak )
Cari limit kiri dan kanan persamaan dengan titik diskontinu
Jika hasilnya tak hingga brarti benar,karena grafik Asimptot akan selalu naik atau selalu turun
3. (Asimptot datar)
Cari limit tak hingga kiri kanan
4. Uji titik-titik disekitar titik diskontinu
5. Gambar grafik


Aplikasi Konsep  
Misal      

1.  Y(x) =P(x)/Q(x)
Diskontinu di x=a, Q(a)=0
2.  lim        y(x) = atau -
       xàa-
    lim         y(x) =  -dan  
      xàa+
x = a disebut Asimptot Tegak
||==||==||==||==||==||==||==|

Misal
Lim      y(x)=c
xà
lim       y(x)=d
xà-∞
Maka c dan d Asimptot Datar

Catatan Hari Ini

Catatan hari ini : 
Selasa , 29 NOvember 2011

Hari ini berangkat jam 8 pagi coz biasanya ada mentoring,ternyata tadi masnya nggak bisa. 
Ketika ku tanya kenapa jawabnya,ada tugas mendadak,dan udah gak tidur dari tadi malam. 
Ha ha,ternyata masnya repot juga.Karna g jadi mentoring ku putuskan untuk menunggu waktu
kuliah di Masjid Manarul Ilmi. Dalam renungan,ku ingat kembali saat-saat emas dimana
prestasiku begitu gemilang. Di picu oleh rasa itu , aku berjuang untuk keluargaku.

Tiap hari kusambut panggilan adzan,hampir tanpa telat,bahkan aku sendiri yang menjadi
mu'adzin tiap hari.Tiap malam ku tegakkan sholat.Tiap hari ku belajar,selau berusaha melakukan yang terbaik dalam setiap kesempatan. Aku pun aktif di organisas dakwah sekolah,namun itu tidak mempengaruhi prestasi ku.Aku ingin kembali ke masa itu, Mengulang kesuksesan yang telah ku ukir. Tadi di jurusan juga ku dengar desas-desus teman-teman tentang IP mbak ********* yangjuga bidik misi. IPnya 3,9 katanya. wih padahal dia cewek, dan aku yakin kemampuan komputernya tidak sebaik temen-temen cowok. Masa cowok kalah sama cewek.
Sebenernya , kalo kita ingin dapat IPK bagus,caranya gampang, hanya yang susah adalah mengendalikan  niat dan istiqomah kita.

Cara dapat IPK bagus sebenarnya gampang :
1. Baca lebih dulu materinya,lebih bagus 2 bab selanjutnya
2. Buat Ringkasan
3. Latihan soal dan aplikasi,untuk nerapin konsep yang udah di dapet
4. Kalo ada soal yang gak bisa dikerjain,catat atau tandai,tanya teman atau dosen waktu kelas
5. Review materi yang udah di dapat

Asal step-step di atas kita jalanin dengan istiqomah,pasti IPK tingkat dewa insyaAllah
akan menyambut kita.:)

Selasa, 29 November 2011

Meneladani Cara Tidur Rasullullah


Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS Al-Ahzab; 33 : 21).
Segala sesuatu yang dicontohkan atau disuruh oleh Rasulullah SAW pasti mempunyai manfaat dan kebaikan yang banyak. Karena sesuai dengan kedudukan beliau sebagai uswatun hasanah, tidaklah beliau berbuat atau berbicara melainkan atas petunjuk dan bimbingan Allah, bukan karena nafsu ataupun keinginannya sendiri.

Salah suatu kebiasaan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang mudah2an tidak sulit untuk kita tiru adalah, adalah beliau senantiasa tidur dalam keadaan suci. Artinya, Rasulullah selalu berwudhuk sebelum tidur. Hal ini diungkapkan dalam hadis shahih dari Bukhari sbb.:
Dari Al-Bara’ bin Azib ra, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Apabila engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhuklah sebagaimana engkau wudhuk untuk shalat. Kemudian tidurlah diatas bahumu sebelah kanan”.
Kalau begitu apakah gerangan manfaatnya atau fadhilah berwudhuk sebelum tidur? Hikmahnya dapat diketahui dari hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ibnu As-Sunni:
“Barangsiapa yang pergi ke tempat tidurnya dalam keadaan suci seraya mengingat Allah SWT sampai dia tertidur (dikalahkan oleh kantuknya), maka tidak terlewatkan sesaat pun sepanjang malam, jika dia meminta kebaikan dunia dan akhirat kepada Allah, melainkan pasti akan diberi”.
Kebiasaan tidur Rasulullah SAW tersebut diikuti pula oleh kebiasaan lainnya yaitu membaca Al-mu’awwidzatain dan meniupkannya ketelapak tangan beliau, lalu diusapkan keseluruh tubuh. Hal ini berdasarkan hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
“Dari Aisyah ra, ia berkata, Sesungguhnya Rasulullah saw, apabila ia berada di tempat tidurnya, ditiupnya dengan mulutnya kedua tangannya dan dibacanya al-mu’awwidzatain, dan diusapnya badannya dengan kedua tangannya itu”.
Hadis lainnya berkenaan dengan ini adalah sbb.:
“Sesungguhnya Nabi saw, apabila menempati tempat tidurnya pada tiap malam, ia himpunkan kedua telapak tangannya, kemudian ia tiup dengan mulutnya, maka ia baca pada keduanya (surat-surat) Qulhuwallaahuahad, Qula’uudzubirabbilfalaq dan Qula’uudzu- birabbinnaas. Kemudian ia sapukan kedua telapak tangannya itu keseluruh badan sebatas kemampuannya, dimulai dari kepala, muka dan bagian badannya sebelah muka. Ia lakukan sebanyak tiga kali.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Masih ada berbagai macam zikir dan doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw yang pantas untuk kita lakukan sewaktu akan tidur. Semuanya itu adalah untuk kebaikan umatnya. Namun apa yang disampaikan pada kesempatan ini cukup sederhana dan mudah-mudahan tidak berat untuk diteladani. Semoga kita diberi kemudahan oleh Allah SWT untuk senantiasa mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Untuk mengakhiri taklim singkat ini, agar kita sama sama termotivasi mengikuti sunnah Nabi dalam hal tidur, marilah kita simak maksud dua hadis berikut ini:
“Sesungguhnya apabila seseorang hendak tidur bersainglah malaikat dan syetan. Malaikat berdoa ”Ya Allah akhiri orang ini dengan kebaikan”. Sedangkan syetan berkata ”Akhiri orang ini dengan kejahatan”. Maka jika ia tadinya berzikir kepada Allah Ta’ala kemudian tidur, bermalamlah malaikat menjaganya” (Riwayat Ibnus Sunni).
Dari Ibnu ’Umar, berkata: Rasulullah SAW telah bersabda:
“Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci, maka malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun, niscaya malaikat itu akan berucap ’Allahummaghfirli ’abdika fulani, fainnahu bata thahiran (Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan, karena ia tidur dimalam hari dalam keadaan suci)” (Riwayat Ibnu Hiban).
Semoga kita senantiasa memperoleh petunjuk dan pertolongan Allah SWT untuk dapat meniru kebiasaan Rasulullah SAW. Aamiin
Sumber:
1. Abduh Zulfidar Akaha; ”160 Kebiasaan Nabi SAW”
2. Imam An-Nawawi; ”Al-Adzkar”
3. Imam Hafiz Zakiuddin Abdul Azim; “At-targhib Wat-tarhib Minal ahaditsisy Syarif (Terjemahan Drs. M. Thalib “Pedoman Bertakarrub kepada Allah”)

Senin, 31 Oktober 2011

Belajar bahasa C

Bahasa pemrograman C++ didasarkan atas bahasa C sehingga compiler C++ dapat digunakan untuk melakukan kompilasi program-program yang ditulis dengan bahasa C. Keistimewaan dari bahasa C++ adalah karena bahasa ini mendukung pemrograman berarah objek atau yang sering dikenal dengan istilah Object Oriented Programming (OOP).
Struktur program C++

Bahasa C++ secara umum memiliki struktur program seperti berikut:
Daftar header file
Deklarasi variabel global dan fungsi-fungsi tambahan
Kepala fungsi utama/main
Definisi fungsi utama/main
Definisi fungsi-fungsi tambahan (subroutine)
Subroutine dapat dituliskan setelah fungsi main atau di dalam file pustaka (library). Namun bila diletakan pada library, maka file library harus disertakan dengan menggunakan prepocessor directive #include yang diletakan pada daftar header file.
Contoh: /* contoh program turbo C++ */  komentar
#include  preprosesor/header file
main(){  fungsi utama
cout << “teknik ElektroUII”;  definisi fungsi utama
return 0;
}
Aturan umum penulisan bahasa C++

1. Bahasa C++ membedakan penulisan huruf besar dan kecil.
2. Untuk memberi komentar pada suatu statement (keadaan), dapat menggunakan /* di awal dan */ di akhir atau // dalam satu baris.
3. Awal dan akhir subroutine atau fungsi harus diapit kurung kurawal.
4. Setiap statement harus diakhiri tanda titik koma.
5. Setiap variabel yang digunakan wajib dideklarasikan terlebih dahulu.
Fungsi main

Merupakan fungsi yang menjadi inti dari program dan merupakan awal dan akhir eksekusi. Fungsi ini harus ada dalam setiap program. Tanda kurawal buka { merupakan tanda awal fungsi main dan tanda kurawal tutup } merupaka tanda berakhirnya fungsi main.
Prepocessor directive
Preprocessor directive merupakan suatu pernyataan yang akan diikiutsertakan dalam program, dimana pernyataan tersebut akan di-compile sebelum proses compilasi yang sebenarnya dilakukan.
Perintah-perintah dasar C++
* cout <<
Merupakan perintah yang biasa dipakai untuk menampilkan suatu keluaran pada layar
Contoh: cout << “Lab. Pemrograman Komputer”;
cout <>
Merupakan perintah yang berguna untuk memasukan data, yang selanjutnya didefinisikan sebagai data variabel.
example: int age;
cin >> age;
Konstanta

Adalah nilai numeris/karakter yang tetap atau tidak berubah. Dalam C++ ada 4 kelas konstanta, yaitu:
1. Konstanta integer, berupa integer biasa, integer panjang (long int) dan integer tak bertanda (unsigned integer). Nilainya dapat berupa desimal, oktal atau hexadesimal.
2. Konstanta floating point, dapat mengandung nilai pecahan, yang biasa ditulis dalam bentuk pecahan biasa maupun bentuk eksponensial dan selalu dinyatakan dalam double, kecuali jika diakhiri dengan F atau f (menyatakan konstanta float).
3. Konstanta string, merupakan deretan karakter yang diawali dan diakhiri dengan tanda petik ganda (“…“). Juga dapat mengandung karakter yang menggunakan tanda \ yang disebut karakter escape (escape sequence).
4. Konstanta karakter, selalu diawali dan diakhiri dengan tanda petik tunggal (‘…’). Beberapa konstanta karakter dapat diawali dengan tanda \ (penempatannya setelah tanda petik tunggal).

Meluruskan Salah Kaprah Rekayasa Perangkat Lunak

classdiagram.jpgRekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering), sedikit mengalami pergeseran makna di realita dunia industri, bisnis, pendidikan maupun kurikulum Teknologi Informasi (TI) di tanah air. Di industri, para tester, debugger dan programmer sering salah kaprah menyandang gelar Software Engineer. SMK di Indonesia juga latah dengan membuka jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, meskipun secara kurikulum hanya mengajari bahasa C atau Pascal (mungkin lebih pas disebut jurusan pemrograman komputer) ;) Tulisan ini berusaha meluruskan salah kaprah yang terjadi tentang Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) berdasarkan kesepakatan, acuan, dan standard yang ada di dunia internasional.
Sejarah munculnya Rekayasa Perangkat Lunak sebenarnya dilatarbelakangi oleh adanya krisis perangkat lunak (software crisis) di era tahun 1960-an. Krisis perangkat lunak merupakan akibat langsung dari lahirnya komputer generasi ke 3 yang canggih, ditandai dengan penggunaan Integrated Circuit (IC) untuk komputer. Performansi hardware yang meningkat, membuat adanya kebutuhan untuk memproduksi perangkat lunak yang lebih baik. Akibatnya perangkat lunak yang dihasilkan menjadi menjadi beberapa kali lebih besar dan kompleks. Pendekatan informal yang digunakan pada waktu itu dalam pengembangan perangkat lunak, menjadi tidak cukup efektif (secara cost, waktu dan kualitas). Biaya hardware mulai jatuh dan biaya perangkat lunak menjadi naik cepat. Karena itulah muncul pemikiran untuk menggunakan pendekatan engineering yang lebih pasti, efektif, standard dan terukur dalam pengembangan perangkat lunak.
Dari berbagai literatur, kita dapat menyimpulkan bahwa Rekayasa Perangkat Lunak adalah:
Suatu disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal requirement capturing (analisa kebutuhan pengguna), specification (menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna), desain, coding, testing sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan.
Kalimat “seluruh aspek produksi perangkat lunak” membawa implikasi bahwa bahwa Rekayasa Perangkat Lunak tidak hanya berhubungan dengan masalah teknis pengembangan perangkat lunak tetapi juga kegiatan strategis seperti manajemen proyek perangkat lunak, penentuan metode dan proses pengembangan, serta aspek teoritis, yang kesemuanya untuk mendukung terjadinya produksi perangkat lunak.
Kemudian tidak boleh dilupakan bahwa secara definisi perangkat lunak tidak hanya untuk program komputer, tetapi juga termasuk dokumentasi dan konfigurasi data yang berhubungan yang diperlukan untuk membuat program beroperasi dengan benar. Dengan definisi ini otomatis keluaran (output) produksi perangkat lunak disamping program komputer juga dokumentasi lengkap berhubungan dengannya. Ini yang kadang kurang dipahami oleh pengembang, sehingga menganggap cukup memberikan program yang jalan (running program) ke pengguna (customer).
Rekayasa Perangkat Lunak bukan merupakan cabang ilmu Computer Science yang mempelajari tentang technical coding. Ini yang sering salah kaprah dipahami, sehingga pelajar, mahasiswa atau bahkan calon dosen ;) shock ketika dihadapkan dengan buku-buku textbook Rekayasa Perangkat Lunak yang selalu tebal dengan penjelasan sangat luas tentang bagaimana perangkat lunak diproduksi, dari aspek requirement capturing, desain, arsitektur, testing, kualitas software, sampai people/cost management. Dan ini adalah suatu kesepakatan yang sudah diterima umum tentang Rekayasa Perangkat Lunak, sejak jaman Roger S Pressman menulis buku “Software Engineering: A Practitioner’s Approach”, sampai Ian Sommerville yang kemudian datang dengan buku “Software Engineering” yang sudah sampai edisi ke 7, maupun pendatang baru semacam Hans Van Vliet, Shari Lawrence Pfleeger maupun James F Peters.
Terus bagaimana kalau kita ingin memperdalam masalah technical coding dan programming? Ada dua cabang ilmu lain yang membahas lebih dalam masalah ini, yaitu: Algoritma dan Struktur Data, dan Bahasa Pemrograman.
Kok bisa begitu, dasarnya darimana? Jadi pada hakekatnya, sebagai sebuah disiplin ilmu, Computer Science itu juga memiliki definisi, ruang lingkup, klasifikasi dan kategorisasinya. Klasifikasi yang paling terkenal dikeluarkan Task Force yang dibentuk oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ACM (Association for Computing Machinary (http://acm.org)) yang dipimpin oleh Peter J Denning, yang kemudian terkenal dengan sebutan Matriks Denning. Sangat jelas bahwa Matriks Denning memisahkan antara cabang ilmu Software Engineering dengan Algoritma dan Struktur Data, serta Bahasa Pemrograman. Itulah di paragraf awal saya sebut bahwa lebih tepat SMK, akademi atau universitas menggunakan nama jurusan (atau mata kuliah): Pemrograman Komputer, Algoritma dan Struktur Data, atau Bahasa Pemrograman, kalau memang materinya hanya mempelajari masalah bahasa pemrograman secara teknis.
Nah terus pertanyaan kembali muncul, jadi sebenarnya apa yang menjadi ruang lingkup ilmu Software Engineering itu apa? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan banyak orang, semakin banyak peneliti dan praktisi menulis maka semakin bervariasi pemahaman yang muncul, semakin banyak buku yang terbit semakin membingungkan pelajar dan mahasiswa dalam memahami secara komprehensif apa itu Rekayasa Perangkat Lunak.
Kegelisahan ini dijawab tuntas oleh IEEE Computer Society (http://computer.org) dengan membentuk tim di tahun 1998 dimana tim tersebut mulai menyusun pemahaman standard (body of knowledge) tentang bidang ilmu Software Engineering, yang kemudian terkenal dengan sebutan SWEBOK (Software Engineering Body of Knowledge). Sudah ada dua versi SWEBOK ini, yaitu yang diterbitkan tahun 1999 dan terakhir tahun 2004.
Tiada gading yang tak retak kata orang bijak, project IEEE Computer Society tentang SWEBOK ini sebenarnya juga banyak dikritik oleh pakar yang lain. Paling tidak dua tokoh besar dunia Software Engineering yaitu Cem Kaner and Grady Booch tidak terlalu setuju dengan materi yang ada di dalam SWEBOK, bahkan menyebutnya sebagai sebuah guide yang misguided ;) Terlepas dari hal itu, boleh dikatakan SWEBOK cukup bisa diterima banyak pihak.
Selain SWEBOK, sebenarnya ada project lain yang mirip dalam usaha menyusun pemahaman standard dalam bidang Software Engineering, yaitu CCSE (Computing Curriculum Software Engineering). Project ini juga disponsori oleh IEEE Computer Society dan ACM , hanya orientasinya sedikit berbeda, yaitu untuk membentuk kurikulum standard berhubungan dengan bidang ilmu Software Engineering. Hal ini berbeda dengan orientasi SWEBOK yang lebih umum melingkupi dunia akademisi dan praktisi.
(sumber : Ilmukomputer.com )
Catatan: Edisi lengkap dari tulisan ini dapat dibaca di majalah SDA Magazine edisi Juni 2006. 
REFERENSI
[1] Guide to the Software Engineering Body of Knowledge 2004 Version (SWEBOK), A Project of the IEEE Computer Society Professional Practices Committee, http://www.swebok.org, 2004.
[2] IEEE Standard Glossary of Software Engineering Technology, IEEE Std 610.12-1990, Institute of Electrical and Electronics Engineers, New York, 1990.
[3] Hans Van Vliet, Software Engineering – Principles and Practice, John Wiley & Sons, 2000.
[4] Peter J Denning, Computer Science: the Discipline, In Encyclopedia of Computer Science (A. Ralston and D. Hemmendinger, Eds), 1999.
[5] James F. Peters and Witold Pedrycz, Software Engineering: An Engineering Approach, John Wiley & Sons, 2000.
[6] Roger S. Pressman, Software Engineering: A Practitioner’s Approach Fifth Edition, McGraw-Hill, 2004.
[7] Ian Sommerville, Software Engineering 7th Edition, Addison-Wesley, 2004.
 

Minggu, 04 September 2011

Pengalaman hari ini

Minggu, 4 Agustus 2011

         Hari ini adalah hari terakhir libur kuliah. Pagi ini ane janjian sama mas supri(kakak kelas ane anak Tekkim ITS) di sambong. Hari ini bis penuh,kita berdiri dari Jombang sampe terminal Bungurasih Surabaya. Untuk menikmati suasana kita ngobrol aja berdua. Temanya ngalor ngidul. Sebelum sampe di sambong sempat ku merenung,mencoba mengevaluasi diri. Dalam renungan itu hatiku berkata," Ya Allah aku ini hanya hambamu,budakmu,yang seharusnya tunduk dan patuh pada perintah tuannya,tidak seharusnya hamba meninggalkan shalat malam hanya karena ngantuk,tidak seharusnya hamba meninggalkan ngaji hanya karena malas,tidak seharusnya hamba tidak berprestasi disekolah dengan alasan apapun. Allah telah beri semua yang aku butuhkan,semua,tanpa harus meminta,begitu maha kasihnya Allah. Hingga kuingat kembali tentang suatu peristiwa ketika Allah menyembuhkan Ayahku dari sakitnya,aku berpikir Bagaimana seandainya Allah tidak menyembuhkan ayahku,akan jadi apa aku ini? Bagaimana seandainya Allah tidak berikan aku kesempatan untuk kuliah,akan jadi apa aku ini? Bagaimana seandainya Allah mencabut rasa malu dan iman dari jiwaku,akan jadi apa aku ini? Dalam shalat ku menangis...Bagaimana mungkin hamba bisa mendurhakaimu ya Allah,sedang engkau selalu mencintaiku,kau tunjukkan aku jalan yang mulia,ketika orang lain melupakan kalam-kalam mu,Kau tunjukkan aku nikmatnya menjaga pandangan,ketika yang lain lupa dengan tata cara bergaul. Ya Allah buatlah aku mencintai apa yang Kau cintai,dan buatlah aku membenci apa yang Kau benci.

Sabtu, 03 September 2011

Sistem Digital




Sistem Angka dan konversinya

Sistem angka yang biasa kita kenal adalah system decimal yaitu system bilangan
berbasis 10, tetapi system yang dipakai dalam computer adalah biner.
Sistem Biner adalah system bilangan yang hanya menggunakan dua symbol (0,1).
Bilangan ini biasanya dikatakan mempunyai radiks 2 dan biasa disebut bilangan berbasis
2, setiap biner digit disebut bit.
Mengapa menggunakan system Biner ?
- Penggunaan system angka-biner pada dasarnya disebabkan karena kesederhanaan
cara, dimana digit biner 0 dan 1 berhubungan dengan implementasi fisis. Digit
biner 0 dan 1 dapat dengan mudah dinyatakan oleh tegangan komponen digital
sebagai rendah ( low ) atau tinggi ( high )
- System biner hanya dapat mengolah angka biner atau angka terkode biner dari
system bilangan lain seperti decimal. Pembatasan semua dari system digital
( biner) ini mengakibatkan bahwa angka-angka yang diberikan dalam bentuk lain
harus di konversi kan ke bentuk biner dahulu sebelum diolah oleh suatu system
digital pada akhir proses hasilnya ( dalam bentuk biner ) dapat dikonversikan
kembali ke bentuk system angka aslinya.

Konversi Desimal ke biner :
Metode Cibar-Cibur ( The Dibble-Dabble Method )
Banyak cara yang digunakan untuk mengkonversikan angka decimal ke angka
biner dan angka biner ke angka decimal ekivalennya, akan tetapi yang paling popular
adalah metode cibar-cibur ( the dibble-dabble method ). Cara yang dipakai untuk
mengkonversi bilangan decimal ke biner dengan pembagian ulang angka decimal oleh 2,
menghasilkan deretan dari sisa 0 atau 1. Deretan sisa tersebut bila dibaca dari arah
terbalik akan menghasilkan angka biner ekivalen dari angka decimal yang di konversikan
Contoh : konversikan 197510 = ……….2
21975 sisa
2|987 1
2|493 1
2|246 1
2|123 0
2|61   1 dibaca terbalik, dari bawah ke atas
2|30   1
2|15   0
2|7     1
2|3     1
2|1     1
0 1
197510 = 111101101112



Konversi Biner ke Desimal

 Konversikan 1101112 = ……………10
1101112 = 1 1 0 1 1 1
2 5 2 4 2 3 2 2 2 1 2 0 x
32 + 16 + 0 + 4 + 2 + 1 = 55 10
Konversi octal ke biner
Konversi angka octal ke biner dapat dikerjakan dengan mengkonversi masing-masing bit
dari angka octal ke angka biner 3-bit, kemudian tinggal menderetkan secara berurutan.
Contoh : konversikan 36678 = ………..2
3 6 6 7
011 | 110 | 110 | 111
36678 = 111101101112
Konversi biner ke octal
Cara konversi biner ke octal adalah dengan membagi deretan bilangan biner ke dalam 3-
bit biner kemudian mengkonversi masing-masing 3- bit biner tadi ke bilangan octal
Contoh : konversikan 100111001110012 =…………8
010 | 011 | 100 | 111 | 001
2 3 4 7 1
100111001110012 = 234718

Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com




Mengenal Sistem Teknologi Informasi
Dindin Nugraha
dinesea@lycos.com

Istilah TI ( Teknologi Informasi ) atau IT ( Information Technology ) yang populer saat ini adalah bagian dari
mata rantai panjang dari perkembangan istilah dalam dunia SI ( Sistem Informasi ) atau IS ( Information
System ). Istilah TI memang lebih merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun
mengolah informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari sebuah sistem informasi itu sendiri. TI
memang secara nota bene lebih mudah dipahami secara umum sebagai pengolahan informasi yang berbasis pada
teknologi komputer yang tengah terus berkembang pesat.
Sebuah Sistem TI atau selanjutnya akan disebut STI, pada dasarnya dibangun di atas lima tingkatan dalam
sebuah piramida STI. Berurutan dari dasar adalah : konsep dasar, teknologi, aplikasi, pengembangan dan
pengelolaan.


Pengantar STI

1. Konsep Dasar
Konsep memberikan pemahaman yang penting dan menyeluruh dari sebuah STI yang tengah dibangun.
Setidaknya ada 4 (empat) konsep dasar dari sebuah STI yang harus dipahami secara umum.

1. Konsep tentang sistem yang tengah berlangsung atau berlaku. Ini penting karena STI itu sendiri
adalah sebuah sistem dan merupakan bagian dari sistem pula, misalnya dalam sebuah perusahaan.

2. Konsep tentang informasi. Informasi tentu saja adalah produk yang diharapkan dapat dihasilkan dari
sebuah STI dan informasi adalah sebuah fokus yang harus mendapatkan pemahaman serius secara umum
dan merata. Sudah menjadi sebuah permasalahan yang sering kali muncul manakala sering kali didapati
sebuah kenyataan bahwa terkadang sebuah STI tidak selalu menghasilkan informasi, bahwa banyak dari
STI dapat dinilai gagal karena ternyata bukan informasi yang dihasilkan, meskipun didukung teknologi
yang cukup memadai.

3. Konsep yang menyangkut komponen-komponen pembentuk STI itu sendiri. Pemahaman akan hal
tersebut akan berguna saat proses penerapan STI dengan aplikasi – aplikasi berbeda sambil tetap
mempertahankan STI tersebut sebagai satu kesatuan yang utuh. Aplikasi STI untuk Bagian Penjualan
sudah tentu akan berbeda dengan aplikasi yang digunakan di Bagian Keuangan dan pasti berbeda dengan
yang diterapkan di Bagian Personalia, namun ketiganya merupakan bagian dari sebuah STI yang lebih
luas dan besar dan dibangun atas dasar yang sama. Konteks penerapannyalah yang membuat ketiganya
memiliki perbedaan.

4. Konsep tentang pemanfaatan informasi yang dihasilkan dari STI yang dikembangkan. Dengan
memahami tipe-tipe/jenis-jenis pemanfaatan informasi, maka dapat diketahui karakteristik/macam ragam
informasi yang relevan untuk dihasilkan oleh sebuah STI.




2. Teknologi
Di atas konsep dasar dapat ditentukan teknologi yang akan digunakan dalam STI yang akan dikembangkan.
Dapat berupa teknologi komputer, telekomunikasi atau teknologi apapun yang dapat memberi nilai tambah
dalam proses STI



3. Aplikasi
Pengaplikasian dari STI dapat diterapkan dengan berbagai cara. Bisa diterapkan mengikuti fungsi-fungsi
organisasi atau tingkatan manajemen dimana STI tersebut akan diaplikasikan. Beberapa contoh STI yang
diaplikasikan mengikuti fungsi-fungsi organisasi yang ada misalnya, MIS (Marketing Information System) untuk
Bagian Penjualan, HRIS (Human Resources Information System) untuk Bagian Personalia, atau FIS (Financial
Information System) untuk Bagian Keuangan. Sedangkan beberapa contoh STI yang diaplikasikan mengikuti
fungsi-fungsi manajemen yang ada misalnya, TP (Transaction Processing) dan PCS (Process Control System)
untuk manajemen level bawah, DSS (Decision Support System) atau sistem penunjang keputusan, ES (Expert
System) atau sistem pakar, kemudian ada EIS (Executive Information System) untuk manajemen tingkat
menengah dan atas.
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com

Pemrograman Terstruktur


Ide pemrograman terstruktur pertama kali diungkapkan oleh Profesor Edsger Djikstra dari Universitas Eindhoven sekitar tahun 1965. Profesor Djikstra dalam papernya mengusulkan bahwa pernyataan GOTO seharusnya tidak digunakan di dalam program terstruktur. Pernyataan tersebut ditanggapi oleh HD Milis bahwa pemrograman terstruktur tidak hanya dihubungkan dengan tidak digunakannya pernyataan GOTO,tetapi oleh strukturnya. Struktur programlah yang menentukan program yang terstruktur menggunakan pernyataan GOTO atau tidak.

Tidak ada definisi yang pasti mengenai pemrograman terstruktur,tapi dapat diambil kesimpulan bahwa Pemrograman terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.


Ide pemrograman terstruktur muncul karena jumlah baris program semakin lama semakin besar, tentu saja hal ini terjadi karena diinginkan aplikasi yang lengkap dan lebih berkualitas

Dengan ide pemrograman terstruktur diharapkan dapat membantu manajemen source code (kode program) sehingga program mudah untuk dikelola bagi kepentingan selanjutnya

Tujuan utama pemrograman terstruktur adalah : agar program-program besar menjadi lebih mudah ditelusuri alur logikanya, mudah untuk dimodifikasi (dikembangkan) dan mudah pula untuk ditemukan bagian yang salah ketika program sedang diuji.

Kriteria pemrograman terstruktur :
- Struktur programnya; jelas dan tegas
- Fasilitas penulisan kode program; jelas dan tegas
- Statemen untuk kebutuhan Selection dan Looping; lengkap
- Fasilitas menyatakan berbagai type data (struktur data); lengkap dan tegas
- Fasilitas pemberian komentar; lengkap
- Fasilitas instruksi yang tersedia (operasi arithmatik/matematik, string, …); lengkap
- Fasilitas modular (baik internal maupun eksternal); lengkap
- Fasilitas debugging, mudah dan jelas



Minggu, 21 Agustus 2011

Seri belajar

Belajar untuk belajar

Langkah-langkah belajar efektif adalah mengetahui
  • diri sendiri
  • kemampuan belajar anda
  • proces yang berhasil anda gunakan, dan dibutuhkan
  • minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran anda inginkan
Anda mungkin belajar fisika dengan mudah tetapi tidak bisa belajar tenis, atau sebaliknya. Belajar apapun, adalah proces untuk mencapai tahap-tahap tertentu.
Empat langkah untuk belajar.
Mulai dengan cetak halaman ini dan jawab pertanyan-pertanyaannya. Lalu rencanakan strategi anda dari jawaban-jawabanmu, dan dengan "Pedoman Belajar" yang lain.
Mulai dengan masa lalu Apakah pengalaman anda tentang cara belajar? Apakah anda
  • senang membaca? memecahkan masalah? menghafalkan? bercerita? menterjemah? berpidato?
  • mengetahui cara menringkas?
  • tanya dirimu sendiri tentang apa yang kamu pelajari?
  • meninjau kembali?
  • punya akses ke informasi dari banyak sumber?
  • menyukai ketenangan atau kelompok belajar?
  • memerlukan beberapa waktu belajar singkat atau satu yang panjang?
Apa kebiasaan belajar anda? Bagaimana tersusunnya? Yang mana terbaik? terburuk?
Bagaimana anda berkomunikasi dengan apa yang anda ketahui belajar paling baik? Melalui ujian tertulis, naskah, atau wawancara?
Teruskanke masa sekarang Berminatkah anda?
Berapa banyak waktu saya ingin gunakan untuk belajar?
Apa yang bersaing dengan perhatian saya? Apakah keadaannya benar untuk meraih sukses?
Apa yang bisa saya kontrol, dan apa yang di luar kontrol saya?
Bisakah saya merubah kondisi ini menjadi sukses?
Apa yang mempengaruhi pembaktian anda terhadap pelajaran ini?
Apakah saya punya rencana? Apakah rencanaku mempertimbangkan pengalaman dan gaya belajar anda?
Pertimbangkan
proses,
persoalan utama
Apa judulnya?
Apa kunci kata yang menyolok?
Apakah saya mengerti? Apakah yang telah saya ketahui?
Apakah saya mengetahui pelajaran sejenis lainnya?
Sumber-sumber dan informasi yang mana bisa membantu saya?
Apakah saya mengandalkan satu sumber saja (contoh, buku)?
Apakah saya perlu mencari sumber-sumber yang lain?
Sewaktu saya belajar, apakah saya tanya diri sendiri jika saya mengerti?
Sebaiknya saya mempercepat atau memperlambat?
Jika saya tidak mengerti, apakah saya tanya kenapa?
Apakah saya berhenti dan meringkas?
Apakah saya berhenti dan bertanya jika ini logis?
Apakah saya berhenti dan mengevaluasi (setuju/tidak setuju)?
Apakah saya membutuhkan waktu untuk berpikir dan kembali lagi?
Apakah saya perlu mendiskusi dengan "pelajar-pelajar" lain untuk proces informasin lebih lanjut?
Apakah saya perlu mencari "para ahli", guruku atau pustakawan atau ahliawan?
Buat
review
Apakah kerjaan saya benar?
Apakah bisa saya kerjakan lebih baik?
Apakah rencana saya serupa dengan "diri sendiri"?Apakah saya memilih kondisi yang benar?
Apakah saya meneruskannya; apakah saya disipline pada diri sendiri?
Apakah anda sukses?
Apakah anda merayakan kesuksesan anda?


Halaman ini digambarkan dari "metacognition", istilah yang diciptakan oleh Flavell (1976), dan disampaikan oleh banyak orang. Sumber-sumber tambahan telah dikembangkan oleh SNOW (Special Needs Opportunity Windows), suatu project yang menargetkan pada pendidik-pendidik bantuan.