Facebook

Powered By Blogger

Minggu, 09 Juni 2013

Modul 4 - Subnetting


Bismillah..
Malem bro n sis,sorry lama gak ngepost,karena tugas bejibun 

Pada modul 4 Jaringan Komputer ini ane mempelajari tentang Subnetting. Apakah Subnetting itu?
Berikut ane akan menjelaskan sedikit apa itu Subnetting.

Subnetting adalah sebuah cara untuk membagi-bagi alamat IP. Alamat IP penting untuk dibagi-bagi karena persediaan IP address saat ini terbatas; disisi lain, laju pertumbuhan device-device yang tersambung dengan internet pun semakin banyak.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). 
Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Di modul 4 ini saya mendapat bagian mengerjakan Topologi 1 yang berikut gambarnya : 



Setelah melihat Topologi ini kita bisa memulai perhitungan subnettingnya. Pada perhitungan subnetting kali ini ane menggunakan tipe CIDR. Pada topologi 1 ini saya membagi menjadi 3 bagian kaki besar yaitu yang menuju ampel, monkasel, dan stasiun gubeng. Sebelumnya ane akan memberikan beberapa tabel yang berguna untuk menghitung subnetting : 



Untuk lebih jelasnya berikut gambar pembagiannya mulai dari kaki yang menuju router monkasel :



Pada gambar ini berikut perhitungan subnettingnya :

Untuk lingkaran yang berwarna hitam, disitu terlihat ada sebuah router dan 666 host (switch dianggap    tidak ada) perhitungannya ialah :
                ( 1 router = 1 IP + 1 NID + 1 BID = 3 ) + ( 666 host = 666 IP ) = 669 IP 
Untuk 669 IP yaitu /22
Untuk lingkaran yang berwarna merah, disitu terlihat ada dua buah router dan 30 host (switch dianggap                   tidak ada) perhitungannya ialah :
                ( 2 router = 2 IP + 1 NID + 1 BID = 4 ) + ( 30 host = 30 IP ) = 34 IP 
Untuk 34 IP yaitu /26
Untuk lingkaran yang berwarna biru, disitu terlihat ada dua buah router perhitungannya ialah : 
                 ( 1 router = 2 IP + 1 NID + 1 BID = 4 ) = 4 IP
        Untuk 4 IP yaitu /30
Untuk lingkaran kuning ( gabungan lingkaran hitam + merah )  yaitu /22 + /26 = /21
Untuk lingkaran hijau ( gabungan lingkaran kuning + biru )  yaitu /21 + /30 = /20
Jadi untuk kaki besar yang menuju monkasel memiliki subnet mask /20



Berikutnya,kaki yang menuju stasiun gubeng : 




Untuk lingkaran yang berwarna hitam, disitu terlihat ada sebuah router dan 220 host (switch dianggap tidak ada) perhitungannya ialah :
( 1 router = 1 IP + 1 NID + 1 BID = 3 ) + ( 220 host = 220 IP ) = 223 IP 
Untuk 223 IP yaitu /24
Untuk lingkaran yang berwarna merah, disitu terlihat ada sebuah router dan 128 host (switch dianggap tidak ada) perhitungannya ialah :
( 1 router = 1 IP + 1 NID + 1 BID = 3 ) + ( 128 host = 128 IP ) = 131 IP 
Untuk 131 IP yaitu /24
Untuk lingkaran yang berwarna hijau, disitu terlihat ada dua buah router perhitungannya ialah :
( 2 router = 2 IP + 1 NID + 1 BID = 4 IP ) 
Untuk 4 IP yaitu /30
Untuk lingkaran yang berwarna biru, disitu terlihat ada dua buah router perhitungannya ialah :
( 2 router = 2 IP + 1 NID + 1 BID = 4 IP ) 
Untuk 4 IP yaitu /30
Untuk lingkaran kuning ( gabungan lingkaran hitam + merah )  yaitu /24 + /24 = /23
Untuk lingkaran ungu ( gabungan lingkaran kuning + hijau )  yaitu /24 + /30 = /22
Untuk lingkaran coklat ( gabungan lingkaran ungu + biru )  yaitu /22 + /30 = /21
Jadi untuk kaki besar yang menuju stasiun gubeng  memiliki subnet mask /21

Dan yang  berikut ini adalah pembagian yang menuju ke ampel :



·         Untuk lingkaran yang berwarna hitam, disitu terlihat ada sebuah router dan sebuah server perhitungannya ialah :
         ( 1 router = 1 IP + 1 NID + 1 BID = 3 ) + ( 1 router = 1 IP ) = 4 IP
  • Untuk 4 IP yaitu /30
·         Untuk lingkaran yang berwarna merah, disitu terlihat ada sebuah router dan sebuah server perhitungannya ialah :
( 1 router = 1 IP + 1 NID + 1 BID = 3 ) + ( 1 router = 1 IP ) = 4 IP
  • Untuk 4 IP yaitu /30
  •  Untuk lingkaran yang berwarna biru, disitu terlihat ada dua buah router perhitungannya ialah :
  • ( 2 router = 2 IP + 1 NID + 1 BID = 4 IP )
  • Untuk 4 IP yaitu /30
  • Untuk lingkaran hijau ( gabungan lingkaran hitam + merah )  yaitu /30 + /30 = /29
  • Untuk lingkaran kuning ( gabungan lingkaran hijau + biru )  yaitu /29 + /30 = /28

Jadi untuk kaki besar yang menuju stasiun gubeng  memiliki subnet mask /21


Dan sehingga dapat kita ketahui untuk mengetahui berapa subnet keseluruhan dari topologi 1 ini menggabungkan ( subnet kaki yang menuju stasiun gubeng + subnet kaki yang menuju monkasel ) + subnet kaki yang menuju ampel  yaitu perhitungannya :
(/21 + /20) = /19 + /28 = /18
Jadi subnet mask besar pada topologi ini adalah /18 
Dan memiliki blok subnet ( 255 – 192 = 63) jadi blok subnet besarnya 192.168.63.0

Setelah mendapatkan blok subnet besar, setelah ini ane akan membagi IP berdasarkan range blok subnet diatas, tetap menggunakan tipe CIDR
Berikut diagramnya : 






Sekarang kita sudah mendapatkan range IP untuk router dan host, tetapi IP untuk server pada GM dan TP kita tidak perlu mencari karena sudah disediakan yaitu 10.151.71.80/29
Berikut ini saya akan menampilkan bagaimana penampakan pada cisco tracer untuk topologi 1 ini :




Untuk memasukkan IP dan Netmask :


Untuk memasukkan gateway pada host :



Untuk mengatur static dan routing balik :






Oke setelah packet tracer selesai ,kita bisa implementasi pada uml
2. Jika sudah selesai skrng kita setting interface nya, pertama kita setting network interface nya pada router

  • tugu_pahlawan



  • siola

  • monkasel



  • balai_kota



  • ampel





  • stasiun_gubeng





3. Kemudian kita setting network interface nya pada host

  • taman_bungkul



  • sutos

  • plasa_surabaya



  • kebun_bibit






  • gm
  • tp



















4. Setelah itu kita buat setting iptables dengan mengetik “nano iptables.sh” , kemudin masukkan command ini pada sh iptables.sh pada seluruh router dan host  :




















5. Nah sekarang kita memerlukan setting routing balik pada router tugu pahlawan, monkasel, dan stasiun gubeng agar dapat ping ke semua router, host, dan ke jaringan luar :










Tidak ada komentar:

Posting Komentar