Maka cinta Allah yang manakah yang bisa aku dustakan?

 

Maka cinta Allah yang manakah yang bisa aku dustakan?

Sedangkan Allah meniupkan semangat menghafal Qur'an dan Dia bukakan jalan kemudahan

Maka cinta Allah yang manakah yang bisa aku dustakan?

Sedangkan  ia memberiku seorang guru yang bijaksana,yang kata-katanya penuh hikmah dan nasihat

Maka cinta Allah yang manakah yang bisa aku dustakan?

Sedangkan  Allah telah  mengajari  aku untuk tidak berharap pada manusia

Maka cinta Allah yang manakah yang bisa aku dustakan?

Sedangkan  Allah selalu mengerti apa yang sedang terjadi , kemudian Allah kirimkan kemudahan setelah kesulitan

Maka cinta Allah yang manakah yang bisa aku dustakan???

Read More

"Berbicara Qur'an, Berbicara Cinta..."

Bismillah...

Segala puji bagi Allah yang masih memberiku nafas pagi ini...
Segala puji bagi Allah yang cintanya masih bisa kurasa hingga detik ini...
Segala puji bagi Allah yang menciptakan Cinta..
Segala puji bagi Allah, Robb yang Maha Kasih,Maha Sayang...

Teringat akan kata-kata seorang ustadz beberapa tahun lalu tentang Imam Syafi'i yang hafal Al-Qur'an pada usia 9 tahun.
Sedangkan ketika itu diri ini telah berusia 17 tahun.
Mengusik hati..
Berapa bagian dari surat-surat Cinta-Nya yang ku hafal dan pahami..
Malu...
Sedih..
Mungkin itu perasaan yang mewakili

Hingga akhirnya hati mendesak untuk belajar Qur'an dengan seorang ustadz Al-hafidzh
Alhamdulillah,Allah beri kemudahan
Allah beri cinta yang luar biasa
Allah beri ilmu melalui nasihat ustadz

Ketika merenung, kata-kata itu masih teringat kuat dalam hati dan perasaan
Masih ku ingat beberapa nasihat itu

Ustadz bilang,"Sungguh tidak ada kefakiran dalam Al-qur'an,sejelek-jeleknya penghafal Qur'an tidak mungkin ada penghafal Qur'an yang jadi tukang becak"

Maksud beliau disini bukan berarti menghina tukang becak, namun memberi gambaran bahwa tidak pernah ditemui orang-orang yang mengkhidmadkan dirinya untuk Qur'an, kemudian mengalami kefakiran atau kesengsaraan dalam hidupnya itu nggak mungkin ada...

Ustadz juga bilang,"Al-Qur'an itu suci dan hanya mau melekat di hati orang-orang yang suci "
-Ini yang berat sekali menurut saya-..,bisa jadi ketika kita sulit sekali menghafal,mungkin hati ini yang gak bersih,masih banyak kotoran hati yang menghinggap di hati

Dan ketika semangat ini turun,
Mbah bolong(panggilan seorang ustadz) memberi nasihatnya
"Al-Qur'an itu kalam Allah dan Wahyu-Nya. Yang bisa hafal itu pilihan-Nya. Moga engkau yang dipilih Allah. Amin"

Sebuah nasihat yang menggetarkan hati. "Yang bisa hafal itu pilihan-Nya".
Tidak kah kau mau dipilih Allah?
Coba bayangkan , Bagaimana persaanmu seandainya Allah berkata langsung kepadamu dan memilihmu menjadi Al-hafidzh???

Ustadz juga menasihati :
"Perbanyaklah shalawat sebab dengan itu Allah beri kita mahabbah(cinta) ke Qur'an
secara hakiki. Quran bisa diibaratkan bapak , sedang shalawat adalah ibunya. Kedua-duanya sangat berkaitan. Semakin sedikit sholawat , maka semakin sedikit pula yang Allah berikan perihal mahabbah ke Qur'an. Juga sering-seringlah ta'limul Qur'an ke ustadz yang bidangnya Quran...."

Maka apa yang ustadz nasihatkan kepadaku,semua yang ustadz bilang kepadaku tentang Al-Qur'an itu semua terbukti...

Segala puji bagi Allah

Ya Allah,
 Izinkan kami termasuk ke dalam golongan orang-orang yang kau cintai
 Orang-orang yang kau beri banyak bagian dari Al-Qur'an..
 Orang-orang yang mencintai Al-Qur'an seperti mencintai kekasihnya sendiri

Angga Eka Prasetya
- Kampus Pahlawan -      

Read More